Blogroll

Klik show untuk melihat







Back to top
Posted by : Win Go Era Saturday, July 25, 2020

Menanggulangi Pencurian di Lingkungan Kerja.


A. Penanggulangan Pencurian.
   1. Pengertian Pencurian.
         Menurut pasal 362 KUH Pidana yang dimaksud dengan pencurian yaitu mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian dari barang itu kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
   2. Pelaku Pencurian.
         Pencurian dalam suatu perusahaan dapat dilakukan oleh:
a). Orang dalam, yaitu karyawan perusahaan itu sendiri.
Pencurian dalam sebuah perusahaan dapat dilakukan oleh karyawan perusahaan itu sendiri baik dalam jumlah yang kecil atau jumlah besar.
b). Orang luar, dalam hal ini dilakukan oleh tamu perusahaan atau pihak lain yang sengaja ingin mencuri barang-barang dari perusahaan tersebut.
Metode-metode yang digunakan oleh orang luar/tamu perusahaan yang akan melakukan pencurian, antara lain:

  1. Berkedok sebagai orang lain, misalnya sebagai tukang reparasi peralatan kantor.
  2. Mengambil hati.
  3. Mencari kelengahan.
  4. Penunjukkan tanggung jawab, misalnya mengaku sebagai atasan dari kota atau cabang lain.
  5. Sekedar keramah-tamahan.
   3. Menggunakan Sistem Keamanan Penyimpanan Secara Rutin.
      a). Menggunakan sistem dan prosedur keamanan perusahaan yang sesuai dengan kebijakan atau SOP (Standar Operasional Prosedur).

  • Siapa pun yang memasuki gedung harus diperiksakan kartu identitasnya, tanpa terkecuali.
  • Beberapa dokumen khusus perlu untuk dikunci dalam laci atau tempat penyimpanan aman (kuncinya tidak dibiarkan tergeletak begitu saja di tempat-tempat yang mudah dijangkau).
  • Kembali ke dalam gedung, tentunya tidak diragukan lagi bahwa semua perangkat yang terhubung dalam jaringan (termasuk sistem remote) perlu di proteksi dengan kata sandi.
  • PIN (Personal Identification Number)dan kata sandi tambahan adalah beberapa cara yang dianjurkan untuk meningkatkan keamanan.
B. Mengamati dan Menangani Perilaku yang Mencurigakan Sesuai Dengan Kebijakan Perusahaan.
    Terdapat 4 faktor pendorong seseorang untuk melakukan pencurian atau penggelapan yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu:
    1. Keserakahan (Greed).
    2. Kesempatan (Opportunity).
    3. Kebutuhan (Need).
    4. Pengungkapan (Exposure).
C. Faktor Yang Memicu Terjadinya Pencurian.
    Faktor-faktor yang melemah pada diri seseorang yang mendorong untuk membuat pencurian dan penggelapan terbagi menjadi 2 kategori yaitu sebagai berikut:
1. Moral.
     Faktor moral berhubungan dengan keserakahan (greed). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi resiko adalah sebagai berikut:
   a). Visi dan tujuan perusahaan ditetapkan dan dicapai dengan melibatkan seluruh pihak (manajemen dan karyawan).
   b). Aturan perilaku pegawai, dikaitkan dengan lingkungan dan budaya organisasi perusahaan.
   c). Gaya manajemen memberikan contoh bekerja sesuai dengan misi dan aturan perilaku yang ditetapkan perusahaan.
2. Motivasi.
      Faktor ini berhubungan dengan kebutuhan (need).
    a). Menciptakan lingkungan yang menyenangkan.
    b). Sistem pengukuran kerja yang wajar dan adil.
    c). Bantuan konsultasi pegawai.

Umumnya kecurangan dan pencurian yang terjadi di perusahaan dilakukan oleh oknum internal perusahaan. Berdasarkan Global Fraud Survey yang dilakukan oleh Kroll dan Economic Intelligence Unit pada tahun 2011 menemukan bahwa 60% kecurangan dilakukan oleh manajer senior, pegawai junior atau pihak ketiga.
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan langkah pencegahan. Sebelas langkah berikut bisa digunakan untuk mendesain kontrol internal yang bertujuan memperketat kontrol terhadap akses dokumen penting dan aset perusahaan.
1.       Lakukan pre-employment background check
Sebelum memutuskan merekrut penting bagi perusahaan untuk mengecek latar belakang calon karyawan untuk memvalidasi data yang diberikan dan memeriksa track record. Perusahaan tentu tak ingin kecolongan mempekerjakan karyawan yang pernah terlibat kasus tertentu di perusahaan sebelumnya, bukan?
2.       Membuat kebijakan dan prosedur untuk mengatasi perilaku tak jujur dan tak beretika
Perusahaan perlu membuat mendokumentasikan prosedur dan kebijakan yang menggambarkan perilaku tak beretika, prosedur pelaporan dan hukuman bagi pelaku.
3.       Memastikan manajemen mendukung kebijakan tersebut
Manajer senior perlu menekankan tentang perilaku beretika di lingkungan perusahaan. Penekanan ini juga memberikan gambaran tegas bahwa kecurangan tak akan ditoleransi.
4.       Mengedukasi karyawan tentang pentingnya program antikecurangan
Semua karyawan harus menerima pelatihan terkait kebijakan etika dan program anti kecurangan serta menandatangani pernyataan bahwa mereka telah menerima pelatihan tersebut.
5.       Menyediakan kanal pelaporan bersifat anonim
Kanal pelaporan yang bersifat anonim penting untuk menjaga kerahasiaan pelapor sehingga pelapor merasa aman untuk melaporkan.
6.       Membatasi akses terhadap dokumen sensitif dan mengelola sistem untuk mengaudit akses
Akses terhadap area dokumen sensitif (invoice, jurnal, buku besar dan lainnya) perlu dibatasi hanya bagi karyawan yang membutuhkan informasi untuk pekerjaan mereka. Audit terhadap akses juga perlu dilakukan.
7.       Membatasi akses sistem komputer terhadap dokumen sensitif dan membuat sistem untuk mengaudit akses
Akses terhadap area dokumen sensitif (software akunting, inventori, dan payroll) perlu dibatasi hanya bagi karyawan yang membutuhkan informasi untuk pekerjaan mereka. Audit terhadap akses juga perlu dilakukan.
8.       Membatasi akses ke area di mana aset berharga disimpan
Perusahaan perlu membatasi akses masuk ke area di mana aset perusahaan disimpan (gudang dan brankas cash) hanya bagi karyawan tertentu yang berkaitan.
9.       Memasang CCTV dan perlengkapan perekam
Perusahaan perlu memasang CCTV dan perlengkapan perekam untuk mengawasi akses masuk dan keluar area aset berharga.
10.   Melakukan audit random
Audit random terhadap inventaris, cash, pengeluaran, pembelian, billing dan akun-akun lainnya oleh internal atau eksternal auditor bertujuan mencegah pelaku kecurangan memanfaatkan waktu untuk mengubah, menghancurkan dan memindahkan rekam jejak atau bukti lain dari perbuatan mereka.
11.   Melakukan investigasi dengan segera
Menyegerakan investigasi terhadap laporan kecurangan mengurangi besar kerugian yang mungkin diderita perusahaan.

sumber: https://www.integrity-indonesia.com/id/blog/2018/02/23/11-langkah-ini-cegah-kecurangan-dan-pencurian-di-perusahaan-anda/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © WINNER UP - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Cs-Qren -